TSA0TUrpGpr6BSzoTUzpGfGpTi==

Fakta Baru Terkait Pembunuhan Vina Cirebon

Hotman Paris temui keluarga Vina, Central Park, Jakarta Barat, Kamis (16/5). Foto: Giovanni Funck/kumparan
Picmotivnews, Jakarata - Kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon pada 2016 menjadi bagian baru dari kasus yang menyisakan penggalan puzzle yang belum terungkap selama delapan tahun.

Pembunuhan ini membunuh sebelas orang. Satu pelaku dijatuhi hukuman delapan tahun penjara, dan tujuh lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Rumah produksi Dee Company akhirnya melirik kasus ini untuk difilmkan karena sangat mengejutkan masyarakat umum. Anggy Umbara adalah sutradara film ini. Dengan film ini, kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali dibahas.
Berikut adalah perkembangan baru dalam pengungkapan kasus pembunuhan:

Tiga Pelaku Masih Buron

Setelah delapan tahun sejak pembunuhan, tiga pelaku masih belum ditangkap.
Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabag Humas Polda Jabar, menyatakan bahwa polisi masih mengejar ketiga pelaku.
Selasa (14/5), Jules menyatakan, "Tiga orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) adalah Andi, Dani, dan Pegi alias Perong."

Aki, salah satu korban adalah seorang anggota polisi. Sementara itu, Jules mengatakan bahwa tiga pelaku yang buron masih diburu dan bukanlah anak polisi.

Ciri-ciri Ketiga Pelaku

  1. Pegi alias Perong memiliki tinggi badan sekitar 160 cm. Pegi berbadan kecil, kulitnya hitam, dan berambut keriting.
  2. Andi, berciri badan kecil dengan tinggi sekitar 165 cm. Kulit Andi juga gelap dan memiliki rambut lurus.
  3. Dani, berbadan sedang dengan tinggi sekitar 170 cm. Kulitnya sawo matang dan berambut keriting.

Ketiga Pelaku Ada di Jakarta?
Beredar informasi, Pegi, Andi, dan Dani berada di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan perihal informasi tersebut.

Menurut Ade kepada wartawan di Polda Metro Jaya pada Jumat (17/5), "Pada prinsipnya, Polda Metro Jaya siap membantu mencari tersangka berdasarkan kan DPO yang diterima oleh Polda Metro Jaya. Jadi ketika Polda Metro Jaya, polres jajaran, menerima surat permohonan pencarian bantuan tersangka dengan dasar DPO dari polda dan polres lain di wilayah hukum PMJ, Polda Metro Jaya siap membantu mencari atau menangkap tersangka sesuai yang disampaikan DPO tersangka."

"Ini kan sesuai laporan netizen (soal berada di Jakarta). Nanti kami pastikan ya, kami mintakan juga ke Kabid Humas Polda Jawa Barat, nanti kami pastikan lagi," kata Ade.

Bareskrim Bantu Buru Pelaku
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro di HUT ke-77 Bhayangkara, Sabtu (1/7/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Berbicara tentang kasus pembunuhan tersebut, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, "Kami turunkan tim untuk backup Polda Jabar."
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Chaniago, saat dihubungi terpisah, Polda Jawa Barat masih menyelidiki pembunuhan tersebut. Bareskrim bertugas memberikan instruksi untuk mengungkap kasus ini. 
Kasus ini saat ini masih ditangani oleh Polda Jawa Barat. Sebagai pembina fungsi, Bareskrim Polri telah melakukan dan memberikan petunjuk dan arahan (jukrah) terkait penyelidikan dan penyidikan yang sedang ditangani oleh Polda Jawa Barat dalam kasus tersebut, kata Erdi.

Orang Tua Eki Buka Suara
Ayah dari Muhammad Rizki Rudiah atau Eki, Iptu Rudiana, buka suara soal kasus pembunuhan anaknya. Rudiana mengaku tidak diam. Selama delapan tahun, ia berupaya mengungkap pelaku.

"Saya tidak diam. Saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim (Reserse Kriminal). Terbukti beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," ujar Rudiana di akun Instagram-nya, dikutip Jumat (17/5). kumparan sudah diizinkan untuk mengutip.

Kapolsek Kesambi, Polres Cirebon Kota, itu, meminta masyarakat tidak berasumsi terkait kasus tersebut. Dia meminta doa agar semua pelakunya bisa ditangkap.

"Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap. Dan sekali lagi saya mohon kepada seluruh Warga Negara Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami sakit," ujarnya.

"Kami sudah cukup mengalami selama delapan tahun, saya berusaha untuk sabar, dan saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya. Supaya tenang, dan juga bisa mendoakan para pelakunya segera terungkap." ucapnya.


Artikel ini telah tayang di kumparan pada 19/05/2024 pulul  05:30 WIB dengan judul "Babak Baru Kasus Pembunuhan Vina Cirebon"

Komentar0

Type above and press Enter to search.